BANGUNAN yang berdiri tanpa taman bakal terlihat kaku, gersang, dan tak indah. Elemen-elemen taman yang terkelompok dalam softscape dan hardscape dapat membuat tampilan bangunan lebih lembut dan enak dipandang.
Softscape merupakan bagian dari landscape yang bersifat hortikultural. Ia berfungsi membuat suasana taman hidup. Wujud softscape sangat beragam. Yang banyak dikenal adalah tanaman, pohon, rumput, ataupun semak belukar. Elemen softscapesangat baik untuk penyejukkan hunian. Apalagi jika diimbangi dengan pencahayaan alami. Kombinasi keduanya menghasilkan udara segar, yang mengalir ke dan menuju interior.
Hardscape dikenal juga sebagai elemen keras. Ia merupakan bagian dari taman yang bersifat padat. Lantai paving, batu alam, ataupun patio merupakan beberapa diantaranya. Material hardscape yang hadir, dapat memberikan jiwa pada taman. Pada beberapa bagian, elemen hardscape menjadi aksen pada taman. Misalnya rangkaian bebatuan buatan yang dialiri air, ditengah taman. Tentu tak sembarang softscape dan hardscape dapat ditempatkan berdampingan dengan sebuah bangunan. Kedua elemen ini harus dirangkai secara proporsional.
Lalu bagaimana memulainya?
Untuk taman di rumah, pastikan terlebih dahulu tema yang ingin dihadirkan. "Tema akan berpengaruh pada jenis tanaman yang akan digunakan, juga elemen hardscapenya," ujar Anggia Murni, desainer landscape. Taman jepang misalnya. Elemen yang banyak dipakai adalah batu koral, pasir, manifestasi, serta tanaman bumi. Untuk taman minimalis bergaya eropa, elemen kolam air serta slide mendominanasi. "Jika hendak menghadirkan tema mediterania pada taman, elemen softscape cemara, jeruk, ataupun palem menjadi pilihannya.
Betapapun kecil lahan taman, unsur-unsur hardscape tetap dapat dibentuk di taman mungil. Ukuran elemen hardscape ini dapat disesuaikan dengan luas lahan. Jika lahan cukup luas, pilih ukuran yang agak besar. Sebaliknya, jika lahan minim, ambil unsur-unsur hardscape yang berukuran kecil.
Batu. Banyak batu dijual di pasar. Di antaranya batu koral putih dan abu-abu. Aplikasinya: antara lain sebagai pembatas antara lantai teras dengan taman rumput atau tanaman. Kita dapat mengaplikasikan batu koral putih dan hitam dalam dua deret yang menarik.
Stepping stone. Batu pijak ini sekarang banyak dijual dalam bentuk cetakan bundar dan empat persegi panjang. Aplikasinya: dipasang di antara rumput, membentuk sebuah jalan. Batu koral sikat dan batu koral yang besar dapat kita pilih sesuai desain yang diinginkan.
Papan kayu. Kayu sonokeling dan jati cukup tahan lama terhadap air. Aplikasinya: papan kayu biasanya digunakan untuk anak tangga menuju teras, atau titian (jembatan kecil) yang menuju, di samping, atau melalui kolam yang ada di dekat teras, juga sebagai selasar dan jalur pedestrian. Pola pemasangan yang horizontal dengan nat sekitar 5cm-8cm akan membuatnya menarik. Diperlukancoating agar permukaan papan awet menghadapi perubahan cuaca.
Kolam. Kolam pada teras dapat dibuat di bagian samping atau di depan. Meskipun dapat saja berisi tanaman air, umumnya di dalam kolam dipelihara ikan. Ini penting untuk mencegah perkembangbiakan jentik nyamuk. Aplikasi: kolam umumnya berupa lahan empat persegi panjang yang permukaannya sejajar atau lebih tinggi sedikit dari permukaan tanah.
Pancuran. Air mancur dapat dibuat menyatu dengan kolam, sehingga memudahkan pembuatan instalasi. Aplikasinya: air mancur dari tembok menuju kolam di bawahnya; ada pula air mancur dari permukaan yang rendah (dengan melalui patung hewan seperti ikan atau kodok); atau air mancur dari titik tengah kolam dengan ketinggian tertentu. Seluruh kolam dengan air mancur memerlukan tambahan mesin pompa listrik untuk mengalirkan dan memancarkan air.
Pot. Ada bermacam pot yang dibedakan berdasarkan materialnya, mulai dari pot plastik, semen, tanah liat (terakota), sampai pot kayu dan rotan. Dua yang disebut terakhir itu biasanya hanya digunakan sebagai wadah kedua, setelah tanaman beserta tanahnya hidup di dalam pot pertama. Ukuran pot dapat disesuaikan dengan luas teras. Misalnya, sebuah pot besar berisi tanaman lotus dapat ditempatkan di tengah halaman atau di salah satu sudut. Sementara itu, pot-pot ukuran kecil dapat diletakkan di antara batas lantai teras dengan tanah.
Lampu. Lampu taman adalah lampu yang dipasang di sekitar taman, sehingga memberi penerangan yang cukup pada area sekelilingnya. Tumbuhan jelas sosoknya. Keamanan pun terbantu. Selain menjalankan fungsi utama tersebut, lampu dengan sistem sorot juga dapat diaplikasikan untuk memberikan aksentuasi atau dramatisasi lansekap.
Kami Team WARNA ALAM Landscape Garden, siap MEMBANTU mewujudkan TAMAN IMPIAN terindah di Rumah Anda.
Segera hubungi team marketing kami :
1.Mas Carno Rasidi
Tlp Hp : 0818-0846-0039 / 0853-1035-1135
e-mail : karno.java@gmail.com
2. Andika Kamesworo
Tlp Hp : 0856-9774-9906
e-mail : warna.alam_landscapegarden@yahoo.com
Softscape merupakan bagian dari landscape yang bersifat hortikultural. Ia berfungsi membuat suasana taman hidup. Wujud softscape sangat beragam. Yang banyak dikenal adalah tanaman, pohon, rumput, ataupun semak belukar. Elemen softscapesangat baik untuk penyejukkan hunian. Apalagi jika diimbangi dengan pencahayaan alami. Kombinasi keduanya menghasilkan udara segar, yang mengalir ke dan menuju interior.
Hardscape dikenal juga sebagai elemen keras. Ia merupakan bagian dari taman yang bersifat padat. Lantai paving, batu alam, ataupun patio merupakan beberapa diantaranya. Material hardscape yang hadir, dapat memberikan jiwa pada taman. Pada beberapa bagian, elemen hardscape menjadi aksen pada taman. Misalnya rangkaian bebatuan buatan yang dialiri air, ditengah taman. Tentu tak sembarang softscape dan hardscape dapat ditempatkan berdampingan dengan sebuah bangunan. Kedua elemen ini harus dirangkai secara proporsional.
Lalu bagaimana memulainya?
Untuk taman di rumah, pastikan terlebih dahulu tema yang ingin dihadirkan. "Tema akan berpengaruh pada jenis tanaman yang akan digunakan, juga elemen hardscapenya," ujar Anggia Murni, desainer landscape. Taman jepang misalnya. Elemen yang banyak dipakai adalah batu koral, pasir, manifestasi, serta tanaman bumi. Untuk taman minimalis bergaya eropa, elemen kolam air serta slide mendominanasi. "Jika hendak menghadirkan tema mediterania pada taman, elemen softscape cemara, jeruk, ataupun palem menjadi pilihannya.
Betapapun kecil lahan taman, unsur-unsur hardscape tetap dapat dibentuk di taman mungil. Ukuran elemen hardscape ini dapat disesuaikan dengan luas lahan. Jika lahan cukup luas, pilih ukuran yang agak besar. Sebaliknya, jika lahan minim, ambil unsur-unsur hardscape yang berukuran kecil.
Batu. Banyak batu dijual di pasar. Di antaranya batu koral putih dan abu-abu. Aplikasinya: antara lain sebagai pembatas antara lantai teras dengan taman rumput atau tanaman. Kita dapat mengaplikasikan batu koral putih dan hitam dalam dua deret yang menarik.
Stepping stone. Batu pijak ini sekarang banyak dijual dalam bentuk cetakan bundar dan empat persegi panjang. Aplikasinya: dipasang di antara rumput, membentuk sebuah jalan. Batu koral sikat dan batu koral yang besar dapat kita pilih sesuai desain yang diinginkan.
Papan kayu. Kayu sonokeling dan jati cukup tahan lama terhadap air. Aplikasinya: papan kayu biasanya digunakan untuk anak tangga menuju teras, atau titian (jembatan kecil) yang menuju, di samping, atau melalui kolam yang ada di dekat teras, juga sebagai selasar dan jalur pedestrian. Pola pemasangan yang horizontal dengan nat sekitar 5cm-8cm akan membuatnya menarik. Diperlukancoating agar permukaan papan awet menghadapi perubahan cuaca.
Kolam. Kolam pada teras dapat dibuat di bagian samping atau di depan. Meskipun dapat saja berisi tanaman air, umumnya di dalam kolam dipelihara ikan. Ini penting untuk mencegah perkembangbiakan jentik nyamuk. Aplikasi: kolam umumnya berupa lahan empat persegi panjang yang permukaannya sejajar atau lebih tinggi sedikit dari permukaan tanah.
Pancuran. Air mancur dapat dibuat menyatu dengan kolam, sehingga memudahkan pembuatan instalasi. Aplikasinya: air mancur dari tembok menuju kolam di bawahnya; ada pula air mancur dari permukaan yang rendah (dengan melalui patung hewan seperti ikan atau kodok); atau air mancur dari titik tengah kolam dengan ketinggian tertentu. Seluruh kolam dengan air mancur memerlukan tambahan mesin pompa listrik untuk mengalirkan dan memancarkan air.
Pot. Ada bermacam pot yang dibedakan berdasarkan materialnya, mulai dari pot plastik, semen, tanah liat (terakota), sampai pot kayu dan rotan. Dua yang disebut terakhir itu biasanya hanya digunakan sebagai wadah kedua, setelah tanaman beserta tanahnya hidup di dalam pot pertama. Ukuran pot dapat disesuaikan dengan luas teras. Misalnya, sebuah pot besar berisi tanaman lotus dapat ditempatkan di tengah halaman atau di salah satu sudut. Sementara itu, pot-pot ukuran kecil dapat diletakkan di antara batas lantai teras dengan tanah.
Lampu. Lampu taman adalah lampu yang dipasang di sekitar taman, sehingga memberi penerangan yang cukup pada area sekelilingnya. Tumbuhan jelas sosoknya. Keamanan pun terbantu. Selain menjalankan fungsi utama tersebut, lampu dengan sistem sorot juga dapat diaplikasikan untuk memberikan aksentuasi atau dramatisasi lansekap.
Kami Team WARNA ALAM Landscape Garden, siap MEMBANTU mewujudkan TAMAN IMPIAN terindah di Rumah Anda.
Segera hubungi team marketing kami :
1.Mas Carno Rasidi
Tlp Hp : 0818-0846-0039 / 0853-1035-1135
e-mail : karno.java@gmail.com
2. Andika Kamesworo
Tlp Hp : 0856-9774-9906
e-mail : warna.alam_landscapegarden@yahoo.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar